Rabu, 03 April 2013

kisah naruza


Kisah Naruza:7 binatang ajaib karya:Afrinza

suatu hari, disebuah gubuk ditengah hutan, tinggallah seorang keluarga yakni kakek dan nenek bersama cucu semata wayangnya, bernama naruza. Suatu ketika neneknya menyuruh naruza mengambil kayu bakar ditepi danau. Ketika naruza pulang dia terkejut sambil menangis karena kakeknya meninggal. Dia tinggal bersama neneknya digubuk itu. Semangat yang menyala hampir padam tetapi naruza tak patah semangat menjalani ujian yg ada. dia pergi berkelana kekota tetapi tidak menemukan apa apa dia kembali kerumahnya Tetapi sesampainya dirumah, neneknya meninggal, semangatnya benar benar padam, dia merenung ditepi danau, tetapi dia melihat 7 binatang ajaib (bebek,ikan,singa,macan tutul,elang,dan ayam) konon katanya jika bertemu 7 binatang itu maka dia akan beruntung. Naruza mencoba mendekatinya mengelus dan memberi makan ke 7 binatang  itu, dia membawa binatang binatang itu kerumahnya dia sangat senang karena dia tidak sendirian, anehnya naruza tidak mengerti binatangnya bicara apa tetapi, binatangnya mengerti yang dibicarakan naruza. Dia kembali merantau kekota bersama peliharaannya, dia melihat ada sebuah lomba, lomba itu langsung diikuti seorang raja,lomba itu adalah lomba berenang, naruza berminat mengikuti lomba tersebut di lomba tersebut harus mengutus seseorang, naruza bingung, siapa yang mau dia utus ?, dia bahkan tidak punya uang untuk mengutus seseorang. Salah satu dari hewan itu yaitu si bebek menjelma menjadi seorang manusia yg berniat membantu naruza, naruza senang, mungkin dengan itu naruza bisa makan karena hadiahnya 50 biji koin emas, keesokan harinya naruza sampai di tempat perlombaan, awalnya dia takut ketika melihat raja, tapi si ikan menghiburnya karena pasti si bebek akan menang, Karena dia bebek dia mudah sekali memenangkan pertandingan, raja malu, karena mana mungkin dia dikalahkan anak kecil, raja tak putus asa dia akan menang dilomba berikutnya. Lomba berikutnya yaitu lomba makan cepat siapa yang makannya paling cepat akan mendapatkan Peralatan dapur, naruza menunjuk ayam karena makannya cepat,si ayam menjelma menjadi manusia, semua peserta orangnya gemuk gemuk bahkan utusan sang raja, sedangkan punya Naruza utusannya kurus, semua orang mentertawakannya, tetapi dia menang lagi, raja bertambah malu Dia menantang naruza, naruza tidak takut. lomba berikutnya adalah lomba lari, hadiahnya piala emas, singa ditunjuk, dia pun menjelma menjadi manusia, sang singa berlari sangat cepat seperti kilat, sang raja berpikir dia terlalu cepat tapi dia berhak mendapat piala. Lomba berikutnya panjat pinang, hadiahnya sebuah tanah seluas 1 hektar, tentu saja yang ditunjuk adalah macan tutul, si macan tutul pandai memanjat, naruza menang lagi akhirnya dia tidak tinggal ditepi jalan lagi. Lomba selanjutnya yaitu lomba tepat sasaran, sang elang yang ditunjuk, penglihatannya tajam pasti mengenai sasaran, hadiahnya alat alat rumah tangga dan sebuah tanah lagi seluas 1/2 hektare, raja melihat naruza menang lagi, raja berpikir Naruza menang berturut turut karena bisa membayar orang orang itu, jika dibayar bisa menghabiskan satu istana, setelah lombanya berakhir ada sebuah sayembara yaitu mengambil cincin permata milik anak sang raja,yaitu putri sara, cincin itu jatuh ke palung samudera yang luas, hadiahnya sebuah rumah mewah seluas satu hektar dan 1000 pekerja untuk membangun rumah itu dimanapun tempatnya, naruza berniat mengikuti sayembara tersebut tapi naruza tak bisa berenang apalagi di palung samudra, si ikan menjelma menjadi manusia dan berkata dia akan mengambilkan nya, naruza bingung mana mungkin ikan air tawar bisa hidup di air asin, si ikan berkata bahwa dia pasti naik kepermukaan dengan cincin itu, naruza akhirnya setuju setelah mendapatkan cincin itu, naruza di beri rumah mewah sesuai janji raja, dia meminta membangunnya di tanah pemberian raja, naruza hidup bahagia, Tetapi dia ingin peliharaannya bahagia juga, lomba demi lomba ditaklukan, naruza bertambah dewasa, naruza dimintai tolong oleh raja yang kebetulan lewat disitu, untuk menolongnya menyembuhkan putrinya, hadiahnya dia dinikahkan dengan putrinya dan 50 pekerja untuk mengabulkan satu permintaan, putri sara terkena penyakit yang aneh seluruh badan putri sara terasa pegal dan kaku, badannya panas dan susah untuk bergerak, penyakit itu bertambah parah karena sang putri tidak mau makan, naruza datang dan Menanyakan apa penyakitnya setelah diberitahu naruza berpikir sejenak dan mempunyai sebuah ide, dia menyuruh putri sara mencari telur unta, dengan syarat, sang putri harus mencarinya sendiri, keesokan harinya sang putri berangkat dengan pengawalnya, Ia menyamar menjadi rakyat biasa karena tidak ingin diketahui kalau dia seorang putri. putri pergi ke berbagai tempat, tetepi belum menemukan telur unta. Putri tidak mau menyerah dan mencarinya kemana mana bahkan kedalam hutan tetapi belum menemukan juga. Putri tak peduli jarak yang ditempuh nya ia terus berjalan tanpa hiraukan pengawalnya yang sudah kelelahan, dia berkata "awas kau naruza, kalau telur itu tidak bisa menyembuhkanku ku penjarakan kau" gerutu putri. Putri sara bertemu seorang kakek ditengah hutan, sang putri bertanya, ketika ditanyakan si kakek malah tertawa dan mengatakan "mana ada telur unta, untakan melahirkan bukan bertelur" mendengar penjelasan itu sang putri terkejut dia kembali ke istana dan menceritakan hal itu ke ayahnya, ayahnya nyaris memenjarakan naruza, naruza bertanya bagaimana kondisi putri" mendengar itu putri teringat kalau dirinya sedang sakit dan ia sudah sembuh, akhirnya naruza dinikahkan dengan sara, 50 pekerja itu disuruh membuat rumah mewah untuk peliharaannya ditanah 1/5 hektare pemberian raja, akhirnya naruza,sara dan akhirnya ketujuh hewan peliharaannya hidup bahagia
TAMAT